Aku mengenalmu sejak lama, bahkan telah sangat amat lama. Dan mungkin aku ingin mengenalmu selamanya. Mengenalmu membuatku mengenal hal lain juga. Aku mengenal cinta,
kasih sayang dan rasa rindu. Biar ku jelaskan persatu dari semua rasa
itu.
Cinta. Sebagian orang mendeskripsikan itu sebagai sesuatu yang indah. Tapi saat aku mengenalmu, aku mendapat makna cinta yang lucu. Kita sering bercanda, kita saling menjelekkan, dan pada akhirnya kita tertawa bersama. Kalau orang-orang mengatakan cinta itu muncul karena seringnya bersama dan saling memberi perhatian, tapi aku mengatakan cinta itu muncul karena seringnya kamu meledekku, mengusiliku. Cinta ku tumbuh karena kita selalu tertawa. Tak pernah ada bentuk perhatian. Atau apa harus ku sebutkan bahwa saat kamu menyukuri aku terbentur tembok sebagai perhatian ? Ku rasa dapat ku artikan pula menertawakanmu saat kamu tertelan duri juga sebuah perhatian. Cinta yang tumbuh di hatiku bukan biasa. Walau takdir mengharuskan kamu tak perlu mencintaiku.
Setiap hari aku tak pernah tak merindukanmu. Sungguh. Bukankah aku tak pernah berbohong ? Lalu kenapa kamu ragu ?
Tapi,,, ada satu rasa yang kemudian timbul. Sakit. Seorang teman
mengatakan padaku bahwa semakin banyak yang kita tahu maka semakin
banyak pula kita tak ingin kehilangan orang itu. Dan aku katakan bahwa
aku tak ingin kehilangan kamu. Aku mencintamu, sangat mencintamu. Walau
takdir mengharuskan kamu tak perlu membalasnya
Cinta ku untukmu tumbuh begitu saja. Bukan tumbuh karena seringnya
kita bersama atau seringnya kita memberi perhatian. Bukannya aku tak
tahu semua deritamu, bukannya aku tak tau kamu sedang melawan maut,
bukannya aku tak tahu bahwa kamu ingin diperhatikan, tapi aku hanya
ingin mencintaimu dengan cara yang lain. Aku tak ingin memperhatikanmu,
karena aku ingin kamu selalu tertawa dengan ledekanku, bukan merasa
aku mengasihanimu dengan perhatianku. Sesungguhnya pula aku tak
berbakat memberi perhatian. Aku hanya tak ingin membahas semua
kesakitanmu, karena aku ingin kamu melupakan rasa sakit itu dengan cara
aku tak perlu membicarakan hal itu. Kamu perlu tau satu hal, aku hanya
ingin mencintaimu dengan cara yang lain. Walau takdir mengharuskan
kamu ingin dicintai dengan cara yang kamu inginkan. Tapi, aku tetap
ingin memakai caraku.
Maafkan aku, tapi aku tak bisa berhenti menumbuhkan cinta dengan
caraku. Dan tanpa kamu sadari, kamu semakin mengikuti caraku. Setiap
ledekanmu, setiap itu pula rasa cintaku tumbuh.
Aku mencintaimu dengan caraku, kuharap kamu akan mengerti cinta bukan karena seringnya kita mengerti kesakitan pasangan kita, tapi karena kita mengerti cara datangnya tawa pasangan kita. Dan itulah caraku. Walau takdir mengharuskan kamu tak ingin mengerti.
--Dari seseorang dengan cara mencintai yang berbeda
Aku mencintaimu dengan caraku, kuharap kamu akan mengerti cinta bukan karena seringnya kita mengerti kesakitan pasangan kita, tapi karena kita mengerti cara datangnya tawa pasangan kita. Dan itulah caraku. Walau takdir mengharuskan kamu tak ingin mengerti.
--Dari seseorang dengan cara mencintai yang berbeda