Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, sayang..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersamanya di kota pariwisata ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Kau tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur panjangmu.
Kau akan selalu hidup dihatiku.
Sayang.. Dia tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Dia sangat berbeda denganmu, ia tak pernah memanjakanku.
Aku menyesal telah menelantarkanmu selama beberapatahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya aku tak menelantarkanmu, mungkin aku masih bisa tidur dengan belaian tangan yang halus.
Sekarang aku sadar, bahwa aku sangat membutuhkanmu sayang.
Sayang, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Sayang.. Maafkan aku.. Kau tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iya-kan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah kau akan mendapat penggantiku di surga sana?
Apakah kau tetap menantiku disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah aku disana sayang..
Bisakan? Seperti kau yang selalu menungguku di sini.. Aku mohon..
Aku Sayang kamu..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersamanya di kota pariwisata ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Kau tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur panjangmu.
Kau akan selalu hidup dihatiku.
Sayang.. Dia tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Dia sangat berbeda denganmu, ia tak pernah memanjakanku.
Aku menyesal telah menelantarkanmu selama beberapatahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya aku tak menelantarkanmu, mungkin aku masih bisa tidur dengan belaian tangan yang halus.
Sekarang aku sadar, bahwa aku sangat membutuhkanmu sayang.
Sayang, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Sayang.. Maafkan aku.. Kau tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iya-kan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah kau akan mendapat penggantiku di surga sana?
Apakah kau tetap menantiku disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah aku disana sayang..
Bisakan? Seperti kau yang selalu menungguku di sini.. Aku mohon..
Aku Sayang kamu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar