Selasa, 31 Juli 2012

Kehampaan

Angin berhembus mesra ..
Menembus kerongkongan yang kian menusuk tanpa batas ..
Meniup dedaunan yang rapuh oleh sang takdir,
Jauh..Tanpa arah..
Seperti mimpu ingin jauh menggapai ..
Menggpai dirimu yang kian memudar,
Tanpa tujuan dan ruang batas ..

Langkah kesetiaan itu ..
Kini terdengar jauh dan samar ..
Seperti gaun tanpa benang perangkai ..
Menembus bilik dan urat nadiku,
Semakin rapuh.. Tanpa jejak yang menghilang ..

Sementara hujan deras
Semakin lengkap menyapu dirimu dan kenangan kita ..
Meninmbulkan peluh seperti hujan detik ini,
Yang kian lari terkejar sang waktu tanpa perdulikan kesedihan ini sedikitpun ..

Namun tak sanggup kupungkiri hujan sore ini ..
Hujan yang mengingatkanku,
Pada dirimu yang selalu ada ..
Mendekapku dalam keheningan penuh kasih ..

Kini,
Aku seperti air
Hanyut oleh derasnya kerinduan ..
Terbunuh oleh bayang kehadiranmu ..
Semakin dalam...Semakin terasa...
Goresan abstrak tanpa arti dalam kerinduan,
Yang kian memupus alunan melodi sore itu ..

Kamis, 19 Juli 2012

Kau Tetap yang Terindah

Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu,  sayang..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama
nya  di kota pariwisata ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Kau tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur panjangmu.
Kau akan selalu hidup dihatiku.
Sayang.. Dia tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
D
ia sangat berbeda denganmu, ia tak pernah memanjakanku.
A
ku menyesal telah menelantarkanmu selama beberapatahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya
aku tak menelantarkanmu, mungkin aku masih bisa tidur dengan belaian tangan yang halus.
Sekarang
aku sadar, bahwa aku sangat membutuhkanmu sayang.
Sayang, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Sayang.. Maafkan aku.. Kau tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iya-kan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah
kau akan mendapat penggantiku di surga sana?
Apakah
kau tetap menantiku disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah
aku disana sayang..
Bisakan? Seperti
kau yang selalu menungguku di sini.. Aku mohon..
A
ku Sayang  kamu..



Rabu, 18 Juli 2012

-C.I.N.T.A-

CINTA itu bukan sebatas ungkapan
bukan sebatas rasa senang dan bukan sekedar kekaguman semata
CINTA itu tulus memberi tanpa ingin diberi
mengerti tanpa harus dimengerti
seperti bintang yang selalu melengkapi malam
seperti embun yang selalu setia pada paginya
seperti mentari yang selalu bersinar dengan penuh ketulusan
tanpa mengharap balasan dan cinta tidak memandang miskin ataupun kaya dan tidak memandang rupa
yang terpenting adalah SETIA,
itulah yang namanya C.I.N.T.A.

Hatiku dan hatimu bersenandung berirama bersama sebagai satu hati.
Kita akan saling mencintai sampai waktu tidak ada lagi.
Aku dan kamu, satu

-TA- (9'7'10-9'7-12)

Akan Indah Pada Waktunya

Tuhan ...
Ijinkan aku untuk mendekapmu lebih erat lagi dan bersandar dipangkuanmu :')

Tuhan ...
Beri aku kekuatan untuk melalui cobaan ini, jujur aku tak sanggup jika terus seperti ini. Bagaimana nasib orangtua, sekelilingku dan usahaku selama ini? Aku tak kuasa menahan perihnya hati ini yaaAllah :(

Tuhan ...
Ijinkan aku mendekap semua yg telah kumiliki saat ini. Aku ingin dihari-hari terakhirku nanti aku bisa mendekap mereka bahkan bersandar dipangkuan mereka dengan berderai airmata kebahagiaan :')

Senin, 02 Juli 2012

Belum ada judul

   "Permisi kak, apa tempat duduk ini kosong?"
   "iya" aku kaget mendengar sapanya.
   "permisi ya kak" Tiba-tiba dia duduk disampingku.
Kedatanyannya mengusik ketenanganku yang dari tadi merenung dipinggir kaca. Perasaanku pun menjadi badmood seketika. "Ah akhirnya berangkat juga bis ini" bisik kecilku dalam hati yang tiba-tiba membuat senyum kecilku pun terpancar.


     "Orang mana kak?" Sapanya kembali sambil mematapku.
     "Malang"  Jawabku dengan sinis.
     "Malang indah ya, ingin rasanya liburan kesana lagi, kotanya indah, sejuk, bikin nyaman kalau tinggal disana" Sesekali pandangannya manatap ke langit-langit. Entah apa dia benar-benar mambayangkannya atau cuma sekedar mengalihkan pandangannya. Yang pasti aku cuek saja dan hanya aku balas dengan senyuman.