Kamis, 28 Juni 2012

hujan :')

“Happy b’day my little angel”  tepat pukul 00.01 ku buka sms itu. Saat itu jg aku kaget, darimana dia tau nomerku? Kenapa harus dia orang pertama yang ngucapin ultah? Kenapa gak yang lain saja? Perasaanku pun campur aduk dibuatnya.

 Ku terdiam sejenak, sambil memandangi hujan (lagi) yang turun deras malam ini. Terlintas bayang-bayang mu dalam hujan yang berlarian. Ku mencoba untuk mengalihkan pikiranku, namun bayangan itu semakin memenuhi otakku.Kenapa kau hadir lagi dalam hidupku? Tepat 3tahun yang lalu kau menghilang begitu saja dan kini kau muncul tiba-tiba dan dengan panggilan kesayanganmu. Apa arti  semua ini?

  

Selasa, 26 Juni 2012

a song :)

I’m thinking about you so much…time doesn’t stop for me
My empty heart still can’t find your feelings

I can never draw the same picture twice
But my emotions are just repeating over and over again

Let me listen to your “love song.”
I stared at your profile
I want to know about you, now that I’ve met you

Senin, 25 Juni 2012

Perpisahan = Menyakitkan?? GAK JAMAN!!!!

Banyak yang menganggap perpisahan itu menyakitkan. Perpisahan itu menyayat. Perpisahan itu mimpi buruk. Tapi coba deh kita liat lagi kebelakang. Tidak semua perpisahan itu sad ending, justru  hal baru berawal dari perpisahan. Tanpa kita sadari hal-hal baru akan berdatangan menghampiri kita, namun kita tak terlalu memperhatikannya.

Sadarkah kita akan hal itu? Hal yang membuat kita lebih dari sebelumnya. Perpisahan selalu mendorong kita untuk selalu move on. Entah dari hal-hal kecil yang sering kita lakukan, kebiasaan-kebiasaan kita, bahkan cara pandang kita terhadap suatu hal. Semua orang pasti akan berubah setelah perpisahan. Dan hanyalah orang bodoh yang terus meratapi perpisahan


Minggu, 24 Juni 2012

Penyesalan selalu terlambat

Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

DANBO*




Kagum, Sayang, atau .... ?

Entahlah aku gatau harus mulai darimana. 

KAU~
senang rasanya bisa memandangmu dari belakang, baru kali ini ku tau seseorang yang seperti dirimu.
Kau telihat tegar, bersemangat, tak ada sedikitpun beban yang terpancar dimata indahmu.
Semakin lama inginku jauh lebih memahamimu, tapi apadaya aku manusia biasa yg ingin mendapat perhatianmu.
Memandangmu membuat hatiku tenang. sapaanmu yang kas selalu membuatku melupakan segalanya, kau menanamkan semangat kecil dihatiku.
Aura itu memancar saat kau diam.
Tak bisa terungkap dengan kata-kata.
Ku tak berani berbuat apapa, yang ku bisa hanyalah memandangimu dan melukis keindahanmu dihatiku.
Ku ingin melangkah lebih dalam lagi, namun ku sadar, ku tlah ada yang memiliki, kaupun juga, dan hanya inilah yang bisa aku perbuat, hanya bisa bikin sebuah ungkapan kecil yang tak berarti.



i miss u :')

Teman

Seringkali merasa sendiri menahan beban ini. Gejolak jiwa yang selalu bertentangan membuatku menyendiri dalam sepi. Akankah ada jiwa yang mengerti apa yang aku rasakan? Akankah ada jiwa yang selalu menemaniku suka maupun duka? semua itu hanyalah impian semata, sampai ku bertemu denganya :)
Dia adalah Teman.

Dia selalu menemaniku . Dia selalu mendengarkaku disaat-saat tertentu.
Inginku dia ada selalu untukku. Namun ku tau, dia juga sama sepertiku. Dia ingin diperhatikan, dia ingin di dengar, dan dia jg ingin ditemani.

TUHAN egoiskah diriku kalau DIA harus selalu ada buatku? ku ingin dia selalu menemaniku, mendampingiku, mendengarkanku. Apapun yang terjadi, ku ingin ia yang terbaik. karna bagiku TEMAN ADAlAH SEGALANYA :')